Minggu, 11 Maret 2012

IPA, Pembentukan Tanah


PROSES TERBENTUKNYA TANAH

Sebenarnya, tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah.
Batuan banyak sekali jenisnya. Setiap jenis batuan mempunyai tingkat pelapukan yang berbeda-beda. Namun, sebaiknya kenalilah terlebih dahulu mengenai jenis-jenis batuan
di permukaan bumi.

1. Jenis-Jenis Batuan
Setiap jenis batuan mempunyai sifat yang berbeda. Sifat batuan tersebut meliputi bentuk, warna, kekerasan, kasar atau halus, dan mengilap atau tidaknya permukaanbatuan. Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal ini disebabkan bahan-bahan yang terkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada batuan yang mengandung zat besi, nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahan lain. Bahan-bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang berbeda. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan yang menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku (batuan magma atau vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan (batuan metamorf).
a. Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Semula batuan beku berupa lelehan magma yang besar.
b. Batuan Endapan (Batuan Sedimen)
Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terusmenerus, batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan.
2. Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi.
a. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam itu antara lain: angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut. Angin yang senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit demi sedikit. Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan mengalami erosi. Erosi batuan menyebabkan terjadinya padang pasir. Selain itu, angin yang bertiup sangat kencang juga dapat menggeser batuan. Saat bergeser inilah batuan bergesekan dengan batuan lain sehingga mengalami penggerusan. Batuan akan pecah menjadi bagian yang lebih kecil, misalnya pasir dan kerikil. Perubahan suhu secara drastis juga dapat mengakibatkan pelapukan batuan. Proses Terbentuknya Berasal dari batuan Pluto granit yang mengalami metamorphosis karena panas dan
tekanan. Berasal dari batuan kapur yang mengalami metamorphosis karena panas dan tekanan. Berasal dari batuan serpih yang mengalami metamorfosis. Nama Batuan Batu genes (gneiss) Batu marmer Batu sabak  Berwarna putih keabu-abuan dan keras. Batu genes dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga, dan patung. Berwarna putih dan ada yang hitam, keras, dan permukaannya halus. Marmer biasa digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, dan pelapis dinding bangunan atau lantai. Berwarna abu-abu tua, mudah terbelah tipis-tipis, dan permukaannya kasar. Sebelum ada kertas, batu sabak dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis.
Saat suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara itu, saat suhu rendah
atau dingin, batu akan menyusut kembali. Perubahan ini terjadi silih berganti antara siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang silih berganti ini, lama-kelamaan dapat mengakibatkan batuan tersebut pecah. Batu juga dapat mengalami pelapukan karena air. Air hujan dan air terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat mengakibatkan batuan retak dan pecah.
Batu karang yang berdiri kukuh di tepi laut juga dapat mengalami pelapukan. Gelombang laut yang menghantam batu karang secara terus-menerus mengakibatkan batuan tersebut terkikis sedikit demi sedikit. Satu hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap
batuan berbeda-beda. Ada batuan yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang lambat. Cepat lambatnya pelapukan tergantung pada penyusun dan tingkat kekerasan batuan tersebut. Lakukan kegiatan berikut untuk lebih memahami pelapukan fisika.
b. Pelapukan Biologi
Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh tumbuhan atau lumut yang menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat dan lumut menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat akan menimbulkan lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat. Lubang-lubang ini lama-kelamaan bertambah besar dan banyak. Akhirnya, batuan tersebut akan hancur.
3. Susunan Tanah Beserta Jenis-jenisnya
Menurut susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah, dan bahan induk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus. Tanah yang kaya dengan humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain. Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih terang.Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus. Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati. Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya cacing tanah. Cacing tanah ini memakan sampah-sampah yang ada di permukaan tanah. Pembusukan itu menghasilkan bahan-bahan organik. Sampah-sampah yang tidak dimakan oleh hewan-hewan ini, akan diuraikan oleh jamur.
Lapisan tanah yang terakhir atau paling bawah yaitu bahan induk tanah. Bahan induk tanah
merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahanbahan asli hasil pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya. Dilihat dari ukuran, bentuk, dan warnanya butiran tanah berbeda-beda. Ada yang butirannya terasa kasar pada jari-jari tangan dan ada yang halus. Ada yang warnanya gelap dan ada yang agak terang. Tanah yang kita tempati sekarang ini terdiri atas berbagai macam bahan padat. Bahan padat ini berasal
dari serpihan-serpihan batuan hasil pelapukan. Bahan padat lainnya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah yang telah membusuk dan hancur. Menurut butiran-butiran penyusunnya, tanah terdiri atas batu, kerikil, pasir, lumpur, tanah liat, serta debu. Batu kerikil merupakan penyusun tanah yang terbesar ukurannya. Butiran pasir berukuran lebih kecil daripada kerikil. Butiran lumpur lebih kecil daripada pasir dan bercampur dengan air. Butiran tanah liat lebih kecil daripada butiran lumpur. Butiran tanah yang paling kecil adalah debu. Butiran debu ini sangat halus dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin. Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air. Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air. Bahan-bahan pembentuk tanah dapat berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Demikian juga dengan jenis-jenis tanah. Jenis tanah juga dapat berbeda di setiap tempat. Hal ini tergantung pada jenis batuan yang mengalami pelapukan di tempat itu. Jenis tanah dapat dibedakan menjadi tanah berhumus, tanah berpasir, tanah liat, dan tanah berkapur.
a. Tanah Berhumus
Tanah ini mengandung banyak humus dan berwarna gelap. Tanah berhumus merupakan tanah yang paling subur.
b. Tanah Berpasir
Tanah berpasir mudah dilalui air dan mengandung sedikit bahan organik. Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur. Namun, ada tanah berpasir yang subur, misalnya tanah berpasir di sekitar gunung berapi. Hal ini karena adanya abu vulkanik yang mengandung banyak unsur hara.
c. Tanah Liat
Tanah liat sangat sulit dilalui air. Tanah ini sangat lengket dan mudah dibentuk ketika basah. Oleh karena itu, tanah liat sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan batu bata dan
gerabah.
d. Tanah Berkapur
Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus. Oleh karena itu, tanah berkapur tidak begitu subur. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan tanah mempunyai manfaat yang berbedabeda pula. Tanah yang subur baik untuk bercocok tanam. Kerikil dan pasir dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Tanah liat digunakan sebagai bahan pembuatan gerabah,
batu bata, genting, dan benda kerajinan lain.
Jenis-jenis tanah penting kita ketahui terutama jika akan bercocok tanam. Jenis tanah menentukan tingkat penyerapan air, kandungan mineral tanah, dan kemampuan akar tumbuhan menembus tanah.

Rangkuman
1.      Berdasarkan sifat-sifatnya batuan dibedakan menjadi empat yaitu batuan keras, batuan lunak, batuan kasar, dan batuan halus.
2.      Berdasarkan proses terbentuknya batuan dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku (batuan vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan (batuan metamorf).
a. Contoh batuan beku yaitu batu obsidian, granit, basal, andesit, dan apung.
b. Contoh batuan endapan yaitu batu konglomerat, breksi, pasir, serpih, dan kapur.
c. Contoh batuan malihan yaitu batu genes, marmer, dan sabak.
3.      Pelapukan batuan dikelompokkan menjadi dua yaitu pelapukan fisika dan biologi.
a. Pelapukan fisika disebabkan oleh faktor angin, air, suhu, dan gelombang laut.
b. Pelapukan biologi disebabkan oleh makhluk hidup, misalnya lumut.
4.      Batuan mengalami pelapukan dalam waktu yang sangat lama.
5.      Berdasarkan bahan penyusunnya komponen tanah terdiri atas batu, kerikil, pasir, lumpur, tanah liat, dan debu.
6.      Menurut jenisnya, tanah dikelompokkan menjadi empat yaitu tanah berhumus, tanah berpasir, tanah liat, dan tanah berkapur.
 

EVALUASI
A.    Ayo, memilih!

1. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut.
1) Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda.
2) Mempunyai rongga-rongga.
3) Dapat terapung di air.
Jenis batuan tersebut adalah . . . .
a. batu kapur
b. batu apung
c. batu kali
d. batu marmer

2. Di antara jenis batuan berikut yang paling lunak yaitu . . . .
a. batu apung
b. batu kapur
c. batu karang
d. batu hitam

3. Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan . . . .
a. kandungan mineralnya
b. tempat ditemukannya
c. kegunaannya
d. proses pelapukannya

4. Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena . . . .
a. perubahan suhu yang drastis
b. getaran permukaan bumi
c. terjangan ombak yang terusmenerus
d. masuknya akar ke sela-sela batuan dalam waktu yang lama

5. Berdasarkan proses terbentuknya, batu pasir dan batu kapur tergolong batuan . . . .
a. beku
b. metamorf
c. endapan
d. andesit

6. Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai atau meja yaitu batu . . . .
a. genes
b. marmer
c. sabak
d. breksi

7. Sebelum ditemukan buku atau kertas, batuan ini dipakai untuk menulis. Batuan ini termasuk batuan malihan. Jenis batuan yang dimaksud yaitu . . . .
a. batu sabak
b. batu basal
c. batu granit
d. batu breksi

8. Jenis tanah yang paling sukar dilalui air yaitu . . . .
a. tanah berpasir
b. tanah berhumus
c. tanah berkapur
d. tanah liat

9. Bahan-bahan penyusun tanah yang berupa butiran-butiran sangat halus yaitu . . . .
a. pasir
b. debu
c. kerikil
d. batu

10. Bagian tanah yang paling dibutuhkan oleh tumbuhan yaitu . . . .
a. sampah
b. pasir
c. butir liat
d. humus

B. Ayo, menjawab!

1. Tuliskan hal-hal yang memengaruhi perbedaan tingkat kelapukan suatu batuan!
2. Bagaimana cara tumbuhan melapukkan batuan? Jelaskan!
3. Mengapa warna tanah sama dengan batu-batuan yang ada di sekitarnya?
4. Jelaskan hubungan kesuburan tanah dengan warna dan bahan-bahan kandungannya!
5. Mengapa lahan yang berupa tanah liat tidak cocok untuk lahan pertanian?


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar